Panorama Terselubung di Lorong
Terali Besi Jendela Bermotif Artistik
Penulis‧Cathy Teng Foto‧Old House Face Studio Penerjemah‧Maria Sukamto
Desember 2023
Terali besi jendela bermotif adalah wujud kebebasan, dan juga suatu simbol seni kerajinan besi di masa lalu. (Foto: Kent Chuang)
大家都愛追隱藏版扭蛋,但你知道風景也有隱藏版嗎?
下回到台灣來,建議你找找藏在小巷弄裡,有點年紀的老房子,你會發現許多民宅的建築立面充滿物外之趣,看洗石子的外牆,色彩繽紛的老花磚,樣式典雅的水泥花磚;尤其是掛在陽台、窗上,已有年代的鐵窗花,上頭紋路、樣式之琳瑯滿目,可以想像當年鐵工匠們「玩」得多麼盡興。
Banyak orang suka berburu isi yang terselubung dalam mainan telur, tetapi tahukah Anda bahwa panorama juga memiliki edisi terselubung ?
Kami sarankan, dalam kunjungan Anda ke Taiwan berikutnya, cobalah mencari sesuatu yang terselubung dalam lorong-lorong, Anda akan menemukan banyak rumah tua dengan arsitektur unik, seperti dinding luar terbuat dari batu mosaik, ubin kuno yang warna-warni, dan batu semen yang elegan. Terutama ragam corak yang mempesona dari terali besi bermotif jendela tua yang terpampang di teras dan jendela, Anda dapat membayangkan betapa “kreatif”-nya para perajin besi saat menciptakannya di masa itu.
Pendiri fanpage Facebook “Old House Face Studio” Laco Yang dan Hsin Yung-Sheng, mereka berdua memotret rumah-rumah tua yang mereka temukan ketika memasuki lorong-lorong di Tainan, kebiasaan ini dimulai sejak 2013, mereka mengamati dekorasi unik rumah-rumah tua dan mengabadikannya dalam foto serta ditayangkan di internet.
Terali besi jendela bermotif dalam lorong menyimpan adat budaya Taiwan, sejarah turun temurun, dan adat istiadat kehidupan masyarakat. ( Foto: Kent Chuang)
Berburu Terali Besi Jendela Bermotif
Sebenarnya Laco Yang dan Hsin Yung-Sheng adalah orang awam, mereka bukan ahli peninggalan sejarah maupun arsitektur. Bermula dari Hsin Yung-Sheng yang telah bertahun-tahun mengadu nasib ke Taipei dari Tainan. Hsin Yung-Sheng mengundang beberapa teman berkunjung ke kampung halamannya, mereka jalan-jalan memasuki lorong demi lorong untuk melihat rumah-rumah tua, “Menemukan panorama di lorong-lorng yang memukau, bagaikan tiba di sebuah kota lain.”
Terali besi jendela bermotif mempunyai cerita tersendiri. Dalam proses memburu terali besi jendela bermotif, apabila bertemu dengan pemilik rumah, mereka akan menghampiri dan menyapa. Sebagian besar rancangan terali besi jendela bermotif berkaitan erat dengan profesi pemilik rumah, seperti konsultan Serikat Toko Kaca Mata membuat terali besi jendela bermotif kaca mata; lalu rumah musikus, terali besi jendelanya ada motif biola, piano, gitar dan alat musik lainnya. Atau memasukkan logo merek dagang usaha ke terali besi jendela bermotif rumahnya. “Lagi pula, setelah disapa dan berkenalan, orang Taiwan akan sangat ramah, usai mengobrol, mereka akan menjamu Anda dengan sajian buah-buahan dan teh cincau bahkan memindahkan benda-benda penghalang agar meleluasakan Anda mengambil foto atas rumahnya,” demikian tutur Laco Yang.
Dalam buku yang diterbitkan oleh Old House Face Studio berjudul “Old House Face and The Iron Window”, mereka memasukan catatan terali besi jendela bermotif yang paling berkesan, pemilik rumah pribadi di Lukang mencurahkan “Shiyilou” gedung sejarah yang terkenal di Lukang dan “Banbianjing” bangunan sumur setengah sisi yang bersejarah ke dalam desain terali besi jendela bermotifnya, menggunakan teknik perspektif menonjolkan bentuk 3D gedung, demikian pula mendesain terali besi jendela bermotif “Arc du Triomphe” (gapura/monumen berbentuk pelengkung kemenangan di Paris) untuk mengenang lawatan ke Prancis bersama putrinya. Desain terali besi jendela bermotif ini menjadi memori indah keluarga yang berbaur dalam derap kehidupan mereka.
Sebuah terali besi bermotif yang menarik lainnya adalah motif not balok di Taichung, not-not balok dilas di terali besi jendelanya, admin fanpage menayangkannya di internet dengan mencari orang yang bisa mengetahui lagu apa yang dilas di terali tersebut, banyak yang antusias mencarinya, tetapi sayang sekali hingga sekarang belum mendapatkan jawaban yang benar.
Lalu bagaimana cara mencari terali besi jendela bermotif? Laco Yang mengusulkan untuk pergi ke kawasan tempat tua, menelusuri lorong-lorong kecil, dan pasti akan menemukan kejutan, juga jangan lupa menengadahkan kepala melihat jendela-jendela di lantai dua, Anda pasti mendapatkan kejutan indah saat mata terbuka.
Laco Yang (kiri) dan Hsin Yung-Sheng (kanan) membuat fanpage “Old House Face Studio”, menghadirkan tren berburu terali besi jendela bermotif. (Foto: Kent Chuang)
Mikrokosmos Era Seni Kerajinan
Wakil Kepala fakultas arsitektur dan desain lanskap Universitas Nanhua, Chen Cheng-che merangkap jabatan sebagai peneliti dan pakar restorasi rumah tua di kawasan Tainan dan Chiayi. Dari analisa bahan bangunan, ia mendapati bahwa besi memiliki struktur lembut fleksibel, memiliki keunggulan dapat ditekuk serta bisa melengkung dibandingkan dengan bahan lainnya. Pemakaian bahan besi untuk dekorasi bangunan rumah di Taiwan dimulai sejak zaman penjajahan Jepang, banyak digunakan dalam bangunan pemerintah atau swasta elite, digunakan sebagai dekorasi dan juga populer.
Latar belakang kemunculan terali besi jendela bermotif selain karena berdirinya perusahaan China Steel Corp. yang bisa memasok bahan besi dengan stabil, juga disebabkan oleh faktor keamanan mencegah kemalingan. Suatu hal yang sangat penting, “Ketika berbicara tentang dekorasi 'bunga' pada terali besi jendela bermotif, desain tersebut dibuat dengan garis melengkung, mengejar nilai seni dalam karya. Ini juga berkaitan dengan jiwa produksi yang sangat penting di Taiwan - perajin besi pada masa itu,” demikian penjelasan dari Chen Cheng-che.
Berakhirnya Perang Dunia II pada 1945, Jepang meninggalkan Taiwan, para perajin besi Taiwan yang sudah menguasai teknik kerajinan Jepang melanjutkan kiprahnya dengan membangun rumah di masing-masing tempat, mereka mengemban semangat jiwa perajin Jepang yang disiplin, selain itu harga perumahan pada waktu itu belum melambung, mereka membangun rumah untuk ditempati sendiri, dan juga merupakan rumah bagi banyak orang. Chen Cheng-che menuturkan “Saya beranggapan masa gemilang Taiwan bisa berproduksi secara mandiri dengan membangun rumah yang paling bernilai seni dalam sejarah terjadi pada kurun waktu 30 tahun yaitu periode 1950 hingga 1979.”
Ini juga adalah era kemunculan terali besi jendela bermotif yang paling besar-besaran, para perajin besi Taiwan dengan semangat perajin Jepang, mengembangkan kepiawaiannya, berinovasi melukis dengan besi, Chen Cheng-che menambahkan, “Tanpa adanya para perajin ini, Taiwan tidak akan mempunyai terali besi jendela bermotif yang dikembangkan dengan bebas.” Dari wawancara tim Old House Face Studio juga dapat diketahui, sebagian besar motif terali besi jendela itu bukan ide pemilik rumah, melainkan diserahkan kepada kreasi seni perajin secara total, itulah sebabnya bisa menghasilkan kreasi desain yang begitu menakjubkan.
Terali besi jendela bermotif mengandung cerita suatu keluarga. Kakek Huang dari Lugang mematri kenangan lawatan ke Prancis bersama sang puteri dengan membuat terali besi jendela bermotif “Arc du Triomphe” Paris.
Besi Disulap Menjadi Bunga
Dunia terali besi jendela bermotif apa yang telah diciptakan oleh para perajin besi yang berjiwa bebas ini? Dari klasifikasi Old House Face Studio, yang paling sering ditemukan di rumah penduduk adalah terali besi jendela bermotif gunung. Motifnya tidak hanya gambar gunung semata, melainkan bervariasi dengan banyak liukan, misalnya garis lekukan membentuk awan, matahari, bulan dan bintang serta ombak laut, ada pula garis lekukan membentuk tumpukan salju, terali besi jendela bermotif gunung sangat variatif, banyak dijumpai di rumah-rumah penduduk di Taiwan sentral dan selatan.
Selain itu motif bunga dan tumbuhan merupakan motif yang sering muncul dalam terali besi jendela bermotif, bahan besi yang pipih cocok sekali untuk menciptakan desain dedaunan, dari koleksi foto Old House Face Studio, terdapat motif bunga, yang paling sering dijumpai adalah motif bunga Mei dan Sakura. Setiap motif bunga bisa diinterpretasikan dalam arti bunga berkembang lambang kejayaan, buah persik melambangkan umur panjang, buah apel pelafalannya mirip dengan arti selamat, sedangkan buah anggur yang buahnya lebat mengartikan beranak cucu yang banyak.
Dalam tema hewan dan insek, yang paling sering dijumpai adalah burung, kupu-kupu dan ikan. Banyak rumah berdekorasi kupu-kupu dan kelelawar, karena menggunakan pelafalan “fu” (福secara harfiah berarti sejahtera dan makmur), harapan “nian nian you yu” (年年有餘secara harfiah berarti berkecukupan setiap tahunnya) pelafalan “yu” sinonim dengan ikan, sehingga sering terdapat motif ikan di terali besi jendela bermotif, demikian pula burung merak, burung jenjang, burung kucica dan bebek mandarin semuanya adalah lambang kebaikan dalam masyarakat Tionghoa, dengan sendirinya menjadi panorama di terali besi jendela bermotif.
Sedangkan motif garis geometris berkesinambungan yang tidak pernah membosankan telah memperkaya liukan seni arsitektur. Dapat dijumpai di mana-mana motif garis lurus saling bersilang, ada yang diisi dengan kotak-kotak berwarna kuning, merah dan biru bagaikan merasakan derap ritme karya seniman modern Piet Mondrian. Terpengaruh oleh Jepang, maka banyak juga motif tradisional seperti daun asanoha, shippo dan matsukawabishi serta lainnya. Motif seperti kaleidoskop, atau bentuk liukan kiri kanan yang sama berulang, garis perpanjangan, berputar atau berotasi atau kaca cermin saling bertemu secara horizontal, sehingga kreasi motif setiap terali besi jendela bermotif seperti lantunan senandung nyanyian.
Lokal dan Internasional
Selain motif desain yang sering ditemukan seperti disebutkan tadi, sering pula dijumpai desain terali bermotif aksara Mandarin dan Inggris, seperti aksara Mandarin “chun”, “fu”, “shou” dan lainnya, atau nama marga keluarga, bahkan nama tempat kelahiran. Motif benda pun juga muncul dalam terali jendela, misalnya vas bunga, kundur yang diambil dari lafal mandarinnya yang mirip dengan arti selamat, sejahtera dan makmur. Semua ini berkaitan erat dengan adat istiadat setempat. Selain itu juga ada terali besi jendela bermotif naga dan burung foniks mengartikan keselarasan, kelinci menggiling obat, ikan melompat ke pintu naga dan lainnya, juga ada terali besi motif topeng suku penduduk asli Rukai di Wutai Pingtung, terali motif pakaian adat Paiwan di Laiyi Pingtung, semua bersumber dari adat budaya menjadi simbol bangunan rumah masing-masing.
Old House Face Studio juga mempunyai fanpage internasional, ajang untuk berbagi terali besi jendela bermotif masing-masing negara. Fanpage terali besi jendela bermotif “Mengoushi” dari negara tetangga Jepang juga berinteraksi dengan para fans Taiwan. Laco Yang mengambil sebuah contoh Penang dan Melaka di Malaysia, karena banyak penduduk Tionghoa maka mereka juga membuat terali besi jendela bermotif lampion merah, atau memakai motif logo toko mereka. Sedangkan penduduk muslim setempat condong menggunakan motif bulan dan bintang, di Thailand juga ada terali besi jendela bermotif Buddha, wujud kelokalan yang internasional.
Tim Old House Face Studio mendesain lanskap Taiwan menjadi bentuk terali besi jendela bermotif.
Dinding rumah warga sering berupa dinding mosaik berpadu dengan terali besi jendela bermotif, membawa kenangan indah di masa lalu. (Foto: Kent Chuang)
Tidak Hanya Sekadar Terali Jendela Saja
Rumah-rumah tua yang dapat dinikmati kembali oleh masyarakat, Chen Cheng-che menjelaskan bahwa hal ini merupakan mikrokosmos perubahan ideologi masyarakat Taiwan. Aksi sosial yang berlangsung dalam jangka waktu panjang dan pergerakan demokratisasi Taiwan, memunculkan proses pencarian jati diri, masyarakat kembali menghargai apa yang sudah dipunyai. Chen mengumpamakannya seperti piramida, bagian teratas disebut lapisan klasikal, umum menganggapnya sebagai bangunan bernilai budaya, sedangkan bagian tengah adalah bangunan budaya warga biasa, penampakan terali besi bermotif menjadi “mikrokosmos seni kerajinan di masa itu”.
Tim Old House Face Studio tidak hanya mencatat cerita terali besi jendela bermotif, juga dijadikan unsur kreativitas mereka, dalam Taiwan Design Expo 2022, mereka mengambil panorama dan bangunan Taiwan sebagai tema, seperti terminal Qishan di Kaohsiung, Hayashi Departement Store dan Gunung Garam Qigu di Tainan serta Jiufen, dijadikan lukisan ilustrasi motif terali besi, menjadikannya pemandangan jalanan yang erat terkait dengan kehidupan sehari-hari. Sekarang, tanggung jawab Laco Yang dan Hsin Yung-Sheng dari berbagi informasi menjadi promotor, yang mengharapkan masyarakat bisa melihat panorama unik Taiwan ini, “Terali besi jendela bermotif adalah memori kehidupan orang Taiwan dalam kurun waktu lebih dari setengah abad, adat budaya Taiwan ini patut diketahui oleh para sahabat di luar negeri.”
Lain kali kalau mampir ke Taiwan, kunjungilah setiap pelosok daerah untuk mencari pusaka terpendam dalam lorong-lorong, demi menyaksikan kembali kehidupan penuh gairah masyarakat Taiwan yang berselubung adat budaya, sejarah turun temurun dan kehidupan masyarakat awam.
Mari menjelajahi keindahan dalam lorong-lorong Taiwan. (Foto: Kent Chuang)
Benda
Tanaman bunga
Musik tarian
Hewan serangga
Lukisan
Bentuk geometris
Bentuk gunung
Tulisan